Iming-Iming Kaya Instan Berujung Buntung


 
Oleh Agung Maulana Irsyad

Ditetapkannya dua aplikasi ilegal berkedok trading yang ditetapkan sebagai aplikasi judi online Binomo merupakan isu hangat yang menjadi bahasan pada tahun ini. Para korban yang merasa menanggung banyak kerugian melapor ke Polisi. Dari sinilah awal mula ditetapkannya aplikasi ini merupakan aplikasi judi online, bukan trading.

Laporan masyarakat ke Polisi ini akhirnya menyeret afiliator Binomo, Indra Kesuma atau dikenal dengan Indra Kenz. Ia dituduh menyebarkan berita bohong. April 2020 lalu Indra mempromosikan Binomo dengan menjanjikan keuntungan sebesar 85% yang akan diraih oleh trader nantinya. Sebagai afiliator, Indra bertugas mengajak orang-orang untuk mau bermain di aplikasi Binomo. Ia pun akan mendapatkan keuntungan hingga 80% dari transaksi yang dilakukan para trader yang diajaknya. Laporan terakhir yang diterima polisi sudah ada 14 korban yang melapor dengan total kerugian mencapai 25,5 Miliar. Polisipun menetapkan Indra Kenz sebagai tersangka dan melakukan penyitaan terhadap asetnya sebanyak 57,2 M.

Diketahui bahwa yang sudah beroperasi sejak 2014 ini merupakan aplikasi binory option. Binary option merupakan salah satu instrumen trading online. Trader memprediksi atau menebak naik turunnya harga sebuah asset pada jangka waktu tertentu yang dilandaskan pada dua kemungkinan, yaitu menang atau kalah. Trader memiliki dua pilihan dalam waktu yang sempit, yaitu untung dua kali lipat atau hilang hilang tak tersisa. Di sinilah faktor yang sangat jelas memperlihatkan bahwa ini merupakan judi.

Pada dasarnya trading merupakan aktifitas dagang, seperti jual beli pada umumnya. Para trader membeli aset pada saat harga murah dan menjualnya pada harga yang lebih mahal. Dari selisih harga beli dan jual itulah keuntungan di dapat oleh trader.

Aktivitas trading sebenarnya banyak dilakukan oleh para investor di instrumen investasi yang legal, seperti saham, pasar berjangka, dan pasar valuta asing (forex). Saham misalnya, di saham para investor yang melakukan trading ini membeli sebuah aset berbentuk lembar saham. Lembar saham merupakan lembar yang menyatakan kepemilikan sah kita terhadap suatu perusahaan. Investor yang melakukan trading di saham tentunya memiliki perhitungan, seperti melihat kondisi pasar, melakukan analisis fundamental, melihat situasi politik, dan sebagainya. Selain itu tidak ada keterbatasan waktu kapan harus beli dan jual. Investor dapat melakukannya kapanpun saat bursa masih buka. Faktor-faktor tersebutlah yang dijadikan sebagai faktor investor untuk menentukan kapan ia akan membeli dan menjual.

Sedangkan di Binomo, tidak ada aset yang benar-benar dibeli. Trader hanya mempertaruhkan uangnya kepada Binomo. Saat prediksi trader benar, secara instan ia akan mendapatkan keuntungan. Namun, jika meleset sedikit saja prediksinya, maka aset yang dimiliki akan lenyap seketika.

Fenomena ini tentunya tidak akan terjadi tanpa adanya keinginan masyarakat untuk kaya secara instan. Semakin hari semakin banyak modus dan cara yang dilakukan oleh para bandar dan orang tak bertanggung jawab untuk meraup keuntungan dengan mengambil uang masyarakat yang diiming-imingi akan kaya dengan mudah. Contoh-contoh orang yang sengaja tampilkan kaya pun ditunjukkan untuk menarik minat masyarakat. Tentunya melihat contoh orang yang dapat kaya dengan cepat membuat masyarakat tergiur dan turut mencoba.

Fomo phobia juga menjadi salah satu masalah yang terjadi saat ini. Sejak pandemi merebak di 2020 lalu, dengan cepat informasi investasi yang dapat menjadikan orang kaya secara instan tanpa keluar rumah. Beberapa investasi yang disampaikan benar adanya akan menghasilkan keuntungan, namun tidak dapat dilakukan secara instan dan butuh belajar agar tidak terjebak kerugian. Beberapa diantaranya lagi seperti Binomo, judi online yang berkedok trading.

Jika diperhatikan, agak mustahil sebenarnya kehidupan seseorang dapat kaya dengan cepat hanya dari satu sumber pendapatan, trading pula. Jika trading pada instrumen investasi yang legal saja misalnya seperti saham, butuh modal besar untuk mendapatkan keuntungan yang besar pula. Tentunya modal tersebut harus dikumpulkan dari hasil pekerjaan lainnya.

Lihat saja daftar deretan orang kaya di Indonesia ataupun dunia. Semuanya memiliki latar belakang pengusaha. Tak sedikit yang membutuhkan waktu puluhan tahun untuk mencapai posisi tersebut. Beberapa mungkin ada yang terlihat singkat karena mendapat warisan dari keluarga.

Memang, semakin kesini cara-cara untuk mendapatkan uang semakin beragam. Jenis pekerjaan dan aktivitas dagang saja sudah semakin aneh jika dibandingkan dengan beberapa puluh tahun yang lalu. Bahkan beberapa dari kita mungkin ada yang asing ketika mendengar nama suatu pekerjaan atau barang dagangan.

Masyarakat tentunya dapat mencoba terjun ke dunia tersebut. Namun, harus diiringi dengan literasi yang tinggi agar tidak terjebak dengan tipuan, ekspetasi tinggi, dan tidak ceroboh dalam melakukannya. Kemudahan akses informasi dari dunia digital dapat menjadi salah satu cara yang dapat dilakukan masyarakat untuk belajar.

0 Comments

Posting Komentar